Karena jasamu lah maka ada aku hari ini...
Aku adalah anak yatim piatu, sejak kecil ayah dan ibu kandungku mencampakan diriku di pinggir jalan, dan detik itu juga aku bertemu dengan ayah angkatku, seorang lelaki yang memiliki hati mulia, membawaku pulang ke rumah dan membesarkanku, meskipun penghasilan dari pekerjaannya pun pas-pas an. Masa kecilku sangat berbeda dengan anak-anak lain, aku tidak seberuntung teman-temanku yang setiap hari bisa makan buah apel. Tetapi aku sangat bangga memiliki ayah angkat yang seperti ayah kandungku sendiri. Ayah memutuskan untuk tidak mencari pendamping hidup, karena ia takut kalau saja ibu tiri jahat padaku, dan akupun tahu bahwa sangat jarang ada wanita yang mau menerima seorang lelaki dengan anak.
Aku adalah anak yatim piatu, sejak kecil ayah dan ibu kandungku mencampakan diriku di pinggir jalan, dan detik itu juga aku bertemu dengan ayah angkatku, seorang lelaki yang memiliki hati mulia, membawaku pulang ke rumah dan membesarkanku, meskipun penghasilan dari pekerjaannya pun pas-pas an. Masa kecilku sangat berbeda dengan anak-anak lain, aku tidak seberuntung teman-temanku yang setiap hari bisa makan buah apel. Tetapi aku sangat bangga memiliki ayah angkat yang seperti ayah kandungku sendiri. Ayah memutuskan untuk tidak mencari pendamping hidup, karena ia takut kalau saja ibu tiri jahat padaku, dan akupun tahu bahwa sangat jarang ada wanita yang mau menerima seorang lelaki dengan anak.
Karena biaya hidup yang sangat besar, dan penghasilan ayah yang kecil, membuatku ingin membantu meringankan beban ayah, dan mencari pekerjaan sampingan. Saat ayahku mengetahui bahwa aku bekerja paruh waktu, ayah sangat marah tapi dilain sisi, ia tidak bisa berbuat apa-apa dan menyalahkan dirinya sendiri karena menjadi ayah yang gagal. Ia meminta maaf kepadaku, karena tidak bisa membuatku bahagia. Tetapi aku menjawab, "Yah, aku tidak butuh uang yang banyak, ada ayah disisiku sudah lebih dari cukup, tunggu nanti setelah aku lulus dari perguruan tinggi, aku akan mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi dan giliranku untuk membahagiakan ayah!"
Setelah lulus dari perguruan tinggi dan masuk di salah satu perusahaan besar, aku menjalin hubungan dengan seorang lelaki dan akhirnya kita berdua memutuskan untuk maju ke pelaminan. Malam sebelum pernikahan berlangsung, ayahku mengungkapkan kisah yang membuatku sangat tercengang. Ia menceritakan kisah yang sebenarnya, mengenai bagaimana aku bisa dibesarkan olehnya.
Dulu, ayahku bilang bahwa ia divonis mandul dan tidak bisa mempunyai keturunan dan setelah keluar dari rumah sakit, ia menemukanku di pinggir jalan. Tetapi kisah sebenarnya bahwa aku adalah anak yang diperjual belikan oleh orang tua kandungku kepada ayah angkatku, alasannya karena aku adalah anak perempuan. Lanjutnya, ayah angkat membeliku karena ia memikirkan masa depannya, jika ia sudah tua nanti siapa yang akan menjaga dan merawatnya.
Setelah mendengar pengakuan dari ayah angkatku, aku merasa sangat terpuruk dan sedih, ternyata masih ada kisah lagi dibelakangnya. Tetapi aku tetap merasa bersyukur, meskipun awal mulanya adalah niat yang kurang baik, tetapi selama bertahun-tahun, ayah sangat menjaga dan menyayangiku. Lalu, kupeluk ayahku dan berkata "yah, aku sudah tidak peduli lagi akan masa lalu, aku percaya bahwa kasih sayangmu padaku itu bukan pura-pura, ayah tidak usah khawatir, aku akan tetap berbakti dan menemanimu sampai selama-lamanya."
loading...