Foto selfie adalah foto diri sendiri yang diambil oleh yang bersangkutan. Foto jenis selfie ini populer seiring dengan populernya penggunaan hape atau telpon seluler yang memiliki fitur kamera. Fitur telepon pintar (smartphone) jaman sekarang meungkinkan setiap orang menjadi “fotografer”, paling tidak untuk memotret dirinya sendiri (selfie).
Kepopuleran foto selfie didukung juga oleh maraknya penggunaan media sosial dan tersedianya fitur internet seluler pada telepon pintar mutakhir. Banyak yang akif di media sosial berbagi foto diri mereka yang diambil secara selfie dengan berbagai gaya. Dari gaya yang serius, lucu, amit-amit, hingga tak kenal malu dan pornografi.
Adanya fitur foto profil pada berbagai akun media sosial ikut juga menambah kepopuleran foto selfie ini. TIdak sedikit orang yang keranjingan mengganti foto profil mereka setiap hari atau dengan sangat sering denga aneka pose foto selfie.
Bagi kaum muslimin, terutama muslimah, demam foto selfie ini bisa berakibat pada terlanggarnya norma-norma agama. Banyak yang cuek atau tidak sadar bahwa meskipun foto selfie itu diambil saat mereka sendirian – sehingga bisa bergaya atau berbusana semau sendiri -tetapi ketia sudah diunggah sebagai foto profil atau sekedar dibagikan di media sosial, maka mereka telah masuk wilayah publik. Nah, ketika berada di wilayah publik inilah, islam mengatur banyak hal terkait foto selfie, terutama dalam hal berbusana dan menutup aurat. Belum lagi norma-norma kesopanan yang mungkin juga ikut tertabrak ketika kita menyebarkan foto-foto selfie kita.
Oh ya, sekedar pengingat buat kita semua. Berikut ini adalah foto selfie (sebenarnya tidak lagi bisa membuat foto selfie) dari kita semua di masa depan. Bagaimanapun rupa kita dan bagaimanapun keren, atau lucunya foto selfie kita, kita mesti selalu mengingat foto selfie dari masa depan ini: foto kematian.
Inilah foto selfie-mu dari masa depan!
“Cukuplah Kematian Itu Sebagai Pengingat”
Ingat mati, ialah pintu gerbang menuju keabadian. Tetapi bisa abadi dalam kesengsaran di neraka atau bisa abadi dalam kenikmatan di surga. Semua tergantung amal perbuatan selama kita masih hidup. Termasuk amal foto selfie kita. Semuanya direkam oleh Allah dan akan dinilai serta diberi balasan di akhirat nanti.
Jadi, hati-hati berfoto selfie dan menyebarkan foto selfie.