Sunday, April 2, 2017

Pedih, Kisah Pemandu Lagu yang Disiram Air Keras itu Akhirnya Meninggal, Begini Permintaan Sang Ayah

Dian Wulansari alias Citra Rey (24), pemandu lagu yang menjadi korban penyiraman air keras oleh mantan kekasihnya, Lamaji akhirnya meningal dunia.

Dia meninggal Kamis (31/3) dini hari, di RSUD dr Soetomo Surabaya , tempat dirawat. Infeksi akibat luka bakar yang cukup parah, membuat kondisi perempuan berprofesi Ladies Companion (LC) terus menurun.

Terhitung sejak 6 Maret lalu, Citra dirujuk ke RSUD dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan yang lebih mumpuni, setelah di rawat di ruang ICU Graha Jasmine RS Gatoel, Mojokerto selama dua hari.



Luka bakar yang mencapai 50 persen ini, mengharuskan Citra mendapatkan operasi sebanyak enam kali.

Namun Tuhan berkehendak lain, kondisi Citra semakin hari terus menurun.

Pada Kamis (30/3) malam, tiba-tiba Citra tak sadarkan diri.

Tepat pukul 23.00 WIB, perempuan yang dikenal pendiam di mata keluarga ini pun menghembuskan nafas terakhir.

Ya, sosok perempuan kalem dan penuh perhatian kepada keluarga ini, meninggalkan begitu banyak kenangan, terutama Saidi ayahnya.

Di mata pria paruh baya ini, korban tak pernah sedikitpun menyakitkan hati kedua orangtuanya.

"Saya tidak bisa mendampingi almarhum, karena saya sendiri sedang sakit. Makanya tetap di rumah," ujar Saidi, Sang Ayah, di rumah duka, Jumat (31/3/2017).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Citra dan Solehudin mengalami luka bakar setelah disiram air keras oleh Lamaji warga Desa Randubangu, Kecamatan Mojosari, Minggu (5/3) sekitar pukul 01.30 Wib.

Saat itu korban mengendarai Honda Brio nopol S 1141 SR dihadang oleh pelaku di depan SPBU Jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri.

Aksi ini diduga karena karena pelaku cemburu oleh korban yang telah dipacarinya selama enam tahun terkahir.

Saidi, ayah minta Lamaji, pelaku yang menyiram Dian Wulansari alias Citra Rey (24), dengan air di hukum seberat-beratnya.

Permintaan itu dia sampaikan setelah anaknya yang berprofesi sebagai pemandu lagu tersebut, akhirnya meningal dunia, Kamis (31/3) dini hari, di RSUD dr Soetomo Surabaya, tempatnya dirawat.

Menurut Saidi, apa yang dilakukan Lamaji sangat kejam. Sehingga dia harus mendapat hukuman sangat berat.

"Makanya, saya minta pelaku dihukum mati, karena menyebabkan anak saya meninggal," tegasnya, Jumat (31/3/2017) saat ditemui di rumah duka, sembari berkaca-kaca.
Baca: Pemandu Lagi yang Disiram Air Keras Pacarnya Akhirnya Meninggal Dunia

Sejak di rawat di RSUD dr Soetomo, Saidi mengaku tak pernah bisa menjenguk. Karena dirinya lagi sakit yang mengharuskannya berada di rumah.

"Pertemuan terakhir saya ketika dia di rawat di ICU Graha Jasmine RS Gatoel, Mojokerto," jelasnya.

Kesedihan mendalam juga terlihat mendalam dari Ninik Kurniawati ibunya. Isak tangis pecah ketika jenazah diturunkan dari mobil ambulance yang membawa sejak dari Surabaya.
Terlihat para kerabat dan teman korban telah berkumpul di rumah yang didominasi dengan warna hijau ini.
loading...